- Language: Bahasa.
- Dikutip langsung dari Jawapos, Sabtu, 30 Agustus 2008
Universitas Dr Sutomo (Unitomo) hari (30/8) ini punya gawe istimewa. Yakni, melaksanakan proses wisuda yang ke-37. Sebanyak 800 lulusan dari berbagai fakultas bakal dilepas oleh Rektor Unitomo Ulul Albab. Mereka semua lulusan program S-1. Salah seorang di antara ratusan lulusan itu mempunyai prestasi di luar akademis yang cukup membanggakan. Dia adalah Agus Mulyoto dari fakultas ilmu komunikasi. Dia pernah merebut juara satu dalam kejurnas antarperguruan tinggi se-Indonesia XVIII pada 2000.
Selain itu, Agus meraih prestasi di kejurda pencak silat Jatim pada 2006. Di bidang akademis, Agus berhasil lulus cum laude dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,59. Agus mengatakan sangat menyukai dunia bela diri. Bahkan, dia menuturkan mempelajari ilmu tersebut sejak masih kecil. "Saya benar-benar jatuh cinta dengan ilmu bela diri," ujarnya kemarin (29/8). Dia mengatakan belajar menekuni keahlian tersebut.
Saat ini, dia telah diangkat sebagai pelatih Perisai Diri di Unitomo. Dia juga memutuskan untuk meneliti bela diri sebagai bahan skripsinya. Judul skripsinya adalah Makna Simbol Komunikasi Pelatih Tanding Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri Unit SMP YP 17 Surabaya. Skripsi itu berhasil meraih nilai A. "Dalam pertandingan, pelatih tidak boleh memberikan petunjuk dengan suara. Karena itu, mereka menciptakan kode-kode," ujarnya. Kode-kode tersebut, kata Agus, diciptakan khusus sehingga hanya bisa dimengerti oleh kalangan sendiri. Jika kode ini bocor, lawan tentu bisa memperkirakan serangan dan menangkisnya. "Kode ini hanya dipakai di internal kelompok bela diri," jelasnya. Dia membutuhkan waktu empat bulan untuk mengamati kode-kode yang digunakan. Pengamatan paling lama adalah sesi observasi teknik yang dipakai sebelum pertandingan.
Dalam skripsinya, dia tidak menjelaskan semua teknik yang ada. "Hanya teknik-teknik yang dipakai untuk bertanding," ucapnya. Sementara itu, Rektor Unitomo Ulul Albab menekankan agar alumnus tidak begitu saja melupakan almamater. Dia berharap agar mereka terus menjalin hubungan dengan almamater karena semua alumni adalah penyambung lidah perguruan tinggi yang meluluskan. ''Ketika lulus dari perguruan tinggi bukannya lantas berhenti berkarya, tapi harus semakin cerdas, berbudi dan berprestasi agar Unitomo juga bisa ikut berbangga,'' ujar Ulul Albab. Dalam sambutan yang berjudul Jangan Remehkan Unitomo, Ulul juga menyinggung bagaimana orang-orang dari luar negeri yang datang berkunjung memberikan apresiasi yang besar pada Unitomo.(sha/hud) Dikutip langsung dari Jawapos, Sabtu, 30 Agustus 2008 (*)
http://www.silatperisaidiri.com/index.php/news-mainmenu-2/1-latest/45-perisai-diri-mengantar-agus-meraih-cum-laude |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar